Rasa

Siapa yang sangka. Pertemuan singkat di tengah malam itu, masih menyisakan rasa yang kubawa hingga hampir 4 tahun lamanya. Tidak ada balas kata. Kita hanya sama-sama terlarut dalam suasana canda yang dibawa oleh mereka. Berada pada satu meja. Bahkan malam itu, kamu lebih banyak berperan sebagai penyimak ditengah ramainya obrolan yang ada. Ketika sebuah pertanyaan diajukan padamu oleh seorang teman. Tentu saja. Semua menatapmu menunggu jawaban. Termasuk aku. Beberapa detik saja mata kita bertemu. Lalu jawabanmu hanya sekadarnya. Entahlah, saat itu, bisa kenal denganmu saja sudah cukup. Bahkan, sepertinya tidak mungkin untuk kita bisa menjadi teman. Atau mengenalmu lebih dalam. Seperti hal yang mustahil. Sudah. Hanya sebatas itu. Hingga hari berganti dan kita pun saling pergi.

Tinggalkan komentar